Film Indiana Jones jadi pandangan baru bagi siapa saja, nir terkecuali pelaku di industri kuliner. Seperti dilakukan kedai Bakso Jones pada Jalan Mahendradatta Selatan Nomor 30 Denpasar. Kedai Bakso Jones yang didirikan awal tahun kemudian ini, berdasarkan segi penamaan memang terinspirasi menurut serial film Indiana Jones yang pertama kali diperkenalkan tahun 1981.
”Nama Jones dalam kedai Bakso Jones ini memang terinspirasi berdasarkan film Indiana Jones, lantaran saya penggemar berat film petualangan fiktif ini,” jelas pemilik Bakso Jones, Agie Bani kepada Bali Express (indopos grup), akhir pekan kemarin.
Meskipun terinspirasi berdasarkan film Indianas Jones, tetapi kisah film ini nir memengaruhi rasa & desain interior menurut kedai bakso ini. Kedai bakso ini dibuat simple, sama halnya menggunakan kedai bakso pada umumnya.
Tetapi menurut sisi sajian, lanjut Agie, memang memiliki keunikan tersendiri, karena menunya relatif unik dan menciptakan pelanggan bertanya-tanya buat mencicipinya. Selain itu, antara tampilan di poster dan konkret, hidangan bakso yg disajikan nir jauh tidak selaras.
Jenis bakso yang disediakan di antaranya bakso rawit, bakso keju, bakso urat, dan bakso telur. Keempat jenis bakso ini adalah inovasi yang dilakukannya buat memberikan sensasi tidak sama pada para penikmat bakso.
Bakso rawit contohnya, memang dibentuk dengan adanya tambahan cabe rawit di dalam bakso, sebagai akibatnya rasa gurih daging bakso akan semakin terasa menggunakan adanya rasa pedas cabe rawit. “Bakso rawit ini memberikan sensasi pedas, karena di dalam gulungan daging baksonya kami berikan cincangan daging sapi dan cabai rawit merah,” lanjutnya.
Bakso keju sama dengan bakso rawit, yakni daging bakso yang didalamnya diselipkan potongan keju. Sehingga rasa legit keju akan semakin memperkuat rasa daging sapi yg dipakai buat bahan standar bakso ini.
Selanjutnya adalah bakso telur dan bakso urat, sama halnya menggunakan bakso telur dan bakso urat dalam umumnya. Bakso keju & bakso urat yg dihidangkan pada Bakso Jones ini, pula memiliki sesuatu yg khas, karena pada bakso telur, telur yg digunakan adalah telur ayam, sebagai akibatnya berukuran bakso menjadi jumbo. Tetapi, nir mengurangi rasa & tekstur dari bakso itu sendiri.
Untuk bakso uratnya juga dibuat khas, pada mana urat yg terdapat dalam daging bakso nir alot, cita rasanya gurih. Dengan majemuk jenis bakso yang ditawarkan di Bakso Jones, Agie mengatakan kedainya menjadi keliru satu spot masakan yang tak jarang dikunjungi masyarakat lokal.
”Dari beberapa konsumen yg datang, ada pula yg berasal berdasarkan luar Denpasar, bahkan luar Bali. Mereka mengaku bertanya-tanya menggunakan menu bakso yg kami sajikan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, lantaran sebagai salah satu spot wisata kuliner, khususnya bagi penggemar bakso, Bakso Jones dalam menyajikan hidangan makanannya pun menerapkan quality control yg ketat, baik menurut segi bahan standar hingga proses penyajian bakso.
Adapun jenis quality control yg dilakukan, mulai dari daging yg digunakan hingga menggunakan mie yang dijual harus dalam keadaan segar. “Mie yang kami jual ini merupakan jenis mie segar, yang kami buat di pagi hari dan dijual pada hari itu pula, dan besoknya kami pula akan menciptakan mie dan bakso yang baru, tidak menjual mie & bakso sisa hari sebelumnya,” urainya.
Bakso yg dihidangkan pun jenis bakso segar, bukan bakso beku yang dipanaskan ketika terdapat pembeli. Urusan harga, Bakso Jones mematok harga mulai dari Rp 2500 buat satu buah gorengan hingga Rp 28 ribu buat sajian mie ayam jamur komplet.