mie ayam jakarta

Melayani mie instan telah tertanam dalam kehidupan masyarakat. Lebih dari sekedar makanan, mi instan dinikmati di mana saja sebagai penambah kehangatan ketika berkumpul bersama teman atau keluarga. Baik di rumah, kedai kopi, kantin sekolah, atau kantor. Bahkan, saat ini mi instan juga disajikan sebagai menu khusus di beberapa restoran.
Bisa dibilang, mi instan sudah menjadi makanan pokok kedua setelah nasi. Tidak sedikit yang ‘mengagumi’ hidangan praktis ini (terutama anak-anak sekolah asrama). Setelah tercium, akan sangat menggoda untuk menikmati mie dan rasa gurih dari bumbu perendam. Oh, dan jangan lupa, kriuk-kriuk dari bawang goreng yang di atasnya.
Industri mie instan itu sendiri sekarang sedang berkembang. Di pasaran, ada banyak varian mie instan yang tersedia, baik dari segi rasa, metode penyajian, dan kemasan. Mulai dari mie instan dengan bungkus plastik, hingga mi instan cepat saji dengan stereofoam atau plastik. Ada yang dimasak dengan direbus dengan air, ada yang jauh lebih praktis, yaitu hanya dengan menuangkan air panas.
Ilustrasi mi instan

Tahukah Anda, jauh sebelum mie instan menjadi populer, makanan ini diciptakan untuk membantu penduduk Jepang setelah Perang Dunia II. Dilansir oleh Gizmodo, mi instan pertama kali dibuat oleh Momofuku Ando yang kemudian mendirikan pabrik makanan ‘Nissin. Keinginannya untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan penduduk Jepang datang ketika Ando bertemu dengan sekelompok orang yang antri panjang untuk membeli hanya semangkuk ramen. Dia juga mencoba membuat mie ramen yang lebih praktis, sehingga mereka bisa dinikmati tanpa harus antre panjang.

Dan, akhirnya, pada tahun 1958, sebuah produk mie instan dibuat, bernama “Chikin Ramen”. Kreasi mie instan itu sendiri dibuat secara tidak sengaja, setelah Ando terus mengalami kegagalan saat mencoba melestarikan mie. Ciptaan-Nya sebenarnya diciptakan ketika ia mencelupkan mi ke tempura oil yang dipanaskan oleh istrinya untuk makan malam.
Pada saat itu, ia menemukan bahwa mie goreng tidak hanya menghilangkan kelembapan di dalamnya, tetapi juga menciptakan lubang-lubang kecil yang dapat membuat mie matang lebih cepat.

Ketika produk mie instan pertama dijual di pasar, orang Jepang menganggapnya sebagai barang mewah karena harganya sedikit lebih mahal daripada ramen yang biasa mereka makan. Namun, secara bertahap, mereka mulai merasakan kepraktisan membuat mi instan di rumah. Tiba-tiba, produk yang dibuat oleh Ando dijual dengan baik, bahkan orang Jepang membuatnya menjadi makanan pokok.
Kemudian, pada tahun 1971, produk baru Nissin – perusahaan Ando, ​​”Cup Noodles” diluncurkan dan langsung melejit. Ya, penggunaan stereofoam sebagai paket mie instan yang tahan panas merupakan terobosan baru dalam industri makanan Jepang karena lebih mudah dan lebih praktis untuk dikonsumsi.
Hingga saat ini, kreasi Momofuku Ando telah dikenal luas dan mendunia. Di berbagai negara, mie instan dikombinasikan dengan budaya lokal, menghasilkan rasa yang khas dari masing-masing daerah.
Penciptaan mie instan tidak hanya efisien dalam membantu kelangsungan hidup manusia melalui pasokan makanan, apalagi, mie instan telah menjadi simbol pemersatu makanan di seluruh dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *